` Raihan Rnj : Analisis hubungan pelaku teror Sarinah dengan ISIS

Analisis hubungan pelaku teror Sarinah dengan ISIS

Salah satu pelaku penembakan, yang diidentifikasi sebagai Afif, saat melakukan aksi teror di Jalan MH Thamrin, kawasan Sarinah, Jakarta, Kamisi (14/1).
Salah satu pelaku penembakan, yang diidentifikasi sebagai Afif, saat melakukan aksi teror di Jalan MH Thamrin, kawasan Sarinah, Jakarta, Kamisi (14/1).
© Veri Sanovri /Antara Foro/Xinhua
Salah satu pelaku teror di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta, teridentifikasi sebagai Sunakim alias Afif. Demikian pernyataan Kepala Kepolisian RI, Jenderal Badroddin Haiti.
"Dia menggunakan kaos hitam, celana jins, ransel dan topi," jelas Badroddin, di Mabes Polri, dilansir BBC Indonesia, Jumat (15/1/2016). Sebelumnya, foto Afif ramai beredar di media sosial, setelah aksinya di Thamrin tertangkap kamera wartawan Tempo dan Xinhua.
Badroddin juga menyebut Afif sebagai satu dari dua residivis yang terlibat dalam aksi teror di Thamrin. Seorang yang lain adalah Bahrun Naim, yang diduga sebagai otak penyerangan.
Merujuk keterangan resmi pemerintah Indonesia, lima orang pelaku teror di Thamrin dipastikan tewas. Adapun Badroddin belum bisa memastikan identitas keempat pelaku lainnya. Polisi akan melakukan tes DNA sebagai bagian dari proses identifikasi.
Pun demikian dengan Afif. "Kami akan cek keluarganya dari Sumedang. Nanti kami ambil darahnya, sementara masih proses," ujar Badroddin.
Sosok yang diduga sebagai Afif, dalam peristiwa penembakan terhadap warga dan polisi di depan Sarinah, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14 Januari 2016).
Sosok yang diduga sebagai Afif, dalam peristiwa penembakan terhadap warga dan polisi di depan Sarinah, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14 Januari 2016).
© Aditia Noviansyah /Tempo
Bagaimana kemungkinan hubungan Afif dengan ISIS?
Badroddin, dikutip Liputan6.com, menyebut Afif pernah dipenjara karena terlibat pelatihan teror di Aceh. "Kalau enggak salah, Afif ini pernah ditangkap dan dipenjara 7 tahun karena kasus terorisme," kata Badrodin.
Artikel "Daftar Nama 71 Tersangka Teroris Aceh" di Detik.com (19 Maret 2010), memuat nama Afif. Namanya tercatat di nomor 19, dengan keterangan "asal dari Karawang, ditangkap 1 Maret 2010." Pelatihan di Aceh itu berada di bawah arahan Dulmatin --tewas ditembak dalam penggerebekan (9 Maret 2010).
Media Indonesia (28 Desember 2010), mencatat nama Afif termasuk teroris yang diberikan hukuman ringan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Ia menerima hukuman tujuh tahun penjara. Lebih ringan dari tuntutan jaksa, 10 tahun penjara. 
Keterangan lain soal Afif diterima dari pengamat terorisme, Muhammad Jibriel Abdul Rahman, yang dilansir CNN Indonesia (14 Januari 2016). Jibriel menyebut Afif berasal dari Sumedang, Jawa Barat.
Pria 32 tahun itu disebut sebagai anak didik dan tukang urut, Sulaiman Aman Abdurahman. Interaksi Afif dan Aman berlangsung saat menjalani hukuman di LP Cipinang, Jakarta Timur.
Aman merupakan terpidana terorisme yang divonis sembilan tahun penjara, dalam kasus pelatihan terorisme di Aceh. Ia disebut punya pengaruh luas di penjara, termasuk dalam menyebarkan ideologi teror.
Laporan BBC Indonesia (14 Juli 2014) menyebut Aman sebagai salah seorang pendukung ISIS. Adapun CNN Indonesia menyebutnya sebagai "orang yang mengklaim sebagai amir Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Asia Tenggara."
Kepada Suara Pembaruan, Jibriel mengatakan kelompok Aman kerap berlaku eksklusif. Bahkan, dalam urusan salat, pengikut Aman tidak akan melakukan salat berjamaah dengan orang di luar kelompok mereka.
Jibriel juga menjelaskan bahwa Kelompok Aman berafiliasi dengan Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara. Jamaah ini diisi juga oleh mujahidin dari berbagai kelompok: Mujahidin Indonesia Barat, Kelompok Santoso (Poso), Jamaah Islamiyah, Jamaah Anshoru Tauhid, dan tim Hisbah Solo.
Menurut Jibriel, jamaah itu merupakan wadah kelompok pendukung ISIS di Indonesia. Sebagai informasi, ISIS telah mengklaim bertanggung jawab dalam serangan di kawasan Thamrin.\
Source : www.beritagar.id

0 comments: